Pilih Bahasa

Powered By Blogger

Rabu, 26 Mei 2010

Rancangan Lumba-Lumba

Bagi lumba-lumba, bernafas bukanlah gerak refleks, atau gerak yang terjadi dengan sendirinya dan tak disadari seperti pada manusia dan mamalia darat lain. Akan tetapi bernafas pada lumba-lumba merupakan gerakan yang disadari atau disengaja.14 Dengan kata lain, lumba-lumba memutuskan untuk bernafas sebagaimana kita memutuskan untuk berjalan. Ada pula tindakan pencegahan yang diambil sehingga hewan ini tidak mati tenggelam saat sedang tidur di air. Saat tidur, lumba-lumba menggunakan belahan otak kanan dan kirinya secara bergantian, dalam rentang sekitar 15 menit. Saat satu belahan otak tidur, lumba-lumba menggunakan belahan otak satunya lagi untuk muncul di permukaan air agar memperoleh udara.

Lumba-lumba bernafas menggunakan paru-parunya seperti mamalia yang lain, yang artinya mereka tidak dapat bernafas di dalam air seperti ikan. Oleh sebab itu, mereka secara berkala muncul ke permukaan air untuk bernafas. Di bagian atas kepalanya terdapat sebuah lubang yang memungkinkan mereka melakukan hal tersebut. Tubuh lumba-lumba memiliki rancangan yang sempurna, sehingga bila dia menyelam ke dalam air, lubang ini secara otomatis tertutup, sehingga mencegah air masuk ke dalam tubuh lumba-lumba. Saat hewan ini muncul di permukaan air, penutup lubang ini kembali terbuka.

Moncong di paruh lumba-lumba merupakan rancangan lainnya yang membantu gerakan hewan ini di dalam air. Dengan struktur ini, energi yang digunakan saat menembus air sangat sedikit dan dia dapat berenang dengan kecepatan yang lebih tinggi. Kapal-kapal modern juga memanfaatkan haluan seperti moncong lumba-lumba, yang dirancang secara hidrodinamis untuk meningkatkan kecepatan kapal persis seperti lumba-lumba.

Selain itu, lumba-lumba dapat berenang dengan kecepatan amat tinggi, yang membuat para ilmuwan terpesona. Ada aliran air yang lancar di sekitar tubuh lumba-lumba. Penelitian yang dilakukan terhadap kulit lumba-lumba telah menemukan penyebab aliran ini. Kulit lumba-lumba terdiri dari tiga lapisan. Lapisan terluar tipis dan sangat elastis. Lapisan tengah sebagian besar tersusun dari jaringan ikat dan mempunyai tambahan yang tampak seperti sikat plastik; sikat ini mengaitkan lapisan terluar ke lapisan yang di tengah. Lapisan yang ketiga, yang terletak paling dalam, terdiri dari berkas-berkas serat elastis. Karenanya, saat terjadi turbulensi (pergolakan) pada air di sekitar lumba-lumba akibat kecepatan berenang lumba-lumba, kulit terluar ini meneruskan tekanan yang luar biasa akibat turbulensi ini, ke lapisan yang lebih dalam hingga terserap. Maka, turbulensi yang baru dimulai kembali menghilang sebelum menjadi bertambah besar.

Semua struktur ini, yang khusus terdapat pada lumba-lumba di antara semua hewan lainnya, merupakan bukti nyata dari suatu tindak perancangan yang cerdas. Allah telah menciptakan lumba-lumba, seperti juga semua makhluk lainnya, dengan struktur tubuh mereka yang tepat sesuai dengan lingkungannya.

0 komentar:

Posting Komentar

Share

Twitter Delicious Facebook Digg Stumbleupon Favorites More