Pernahkah Anda mempertanyakan bagaimana makhluk dapat mengatur perjalanannya untuk bermigrasi (berpindah tempat) setiap tahun ke wilayah yang terletak beribu-ribu kilometer jauhnya? Sejumlah pertanyaan segera sampai ke benak kita: Bagaimana mereka menghitung dengan tepat jarak yang harus ditempuh dan menyimpan cukup makanan sampai akhir perjalanan mereka? Mengapa mereka tidak bingung menentukan jalur yang harus ditempuh? Bagaimana mereka tahu bahwa cuaca di tempat tujuan akan lebih baik? Bagaimana mereka mencari jalan bahkan ke tempat yang belum pernah mereka datangi sebelumnya? Pertanyaan-pertanyaan seperti ini, dan banyak lagi, tak dapat dielakkan lagi, menuju kepada satu fakta yang nyata.
Jelas tidak mungkin hewan yang melakukan migrasi ini memperoleh informasi tentang tempat-tempat yang belum pernah dikunjungi melalui pikiran dan kemauan mereka sendiri, lalu membuat perhitungan dan pergi berkelompok sesuai dengan perhitungan ini. Situasi ini mengungkapkan bahwa apa pun yang mereka lakukan “diilhami,” dan bahwa makhluk-makhluk ini dipimpin oleh sesuatu yang hebat. Hewan migran ini mencari jalan mereka, memahami bagaimana cara menghemat energi dan mengumpulkan informasi lain yang diperlukan, semata-mata karena ilham dari Allah.
Udang berduri adalah salah satu contoh hewan-berpindah atau migran ini. Mari kita lihat bagaimana makhluk-makhluk ini mencapai hal yang tampak mustahil. Udang berduri hidup di antara gosong karang di perairan tropis dan beriklim sedang. Saat musim gugur tiba, mereka meninggalkan gua-gua besar yang terdapat di gosong karang dan berkumpul dalam kelompok besar di bawah laut. Mereka membentuk lajur, yang dapat terdiri dari hanya beberapa ekor udang sampai lebih dari seratus, dengan setiap hewan berbaris di belakang yang lain, dan antena mereka menyentuh ekor hewan di depannya. Ada alasan penting di balik perpindahan udang bersama-sama seperti ini. Mula-mula, dengan melakukan perjalanan di dalam barisan, udang mengurangi dampak tarikan dari air, memungkinkan mereka menggunakan lebih sedikit energi dan bergerak lebih cepat. Dengan begini mereka juga terlindung karena mereka harus melewati dataran pasir yang terbuka, tidak ada tempat untuk bersembunyi. Sewaktu udang diserang oleh pemangsa, mereka bubar dari barisan dan membentuk lingkaran, dan mengeluarkan cakarnya untuk melindungi dirinya.19
Udang dewasa bertelur di gosong karang di pantai. Larvanya, kemudian terbawa arus air kembali ke laut, sehingga akhirnya sampai ke dasar laut. Daur tersebut terulang sewaktu udang muda tumbuh dan mencapai masa dewasa serta mulai berpindah tempat kembali ke tempat bertelur.
0 komentar:
Posting Komentar