Pilih Bahasa

Powered By Blogger

Jumat, 18 Juni 2010

Hancurkan Gerakan Pemurtadan Pasundan

Baca - Hancurkan Gerakan Pemurtadan Pasundan
Indramayu-RoL-- Masyarakat di wilayah Kecamatan Haurgeulis, Kabupaten Indramayu, kembali diresahkan dengan upaya-upaya kristenisasi yang dilakukan oleh misionaris. Kali ini, target sasaran kristenisasi yang dilakukan oleh seorang dokter di wilayah itu adalah kalangan anak-anak pelajar sekolah dasar.

Namun, upaya kristenisasi itu akhirnya dilaporkan oleh Ketua Majelis Ulama Islam (MUI) Kecamatan Haurgeulis, KH Mundzir Machmud kepada aparat Polres Indramayu. Dalam laporannya yang disampaikan pekan kemarin, Mundzir mengatakan, telah terjadi keresahan dikalangan ummat Islam di daerah tersebut.

Keresahan itu, kata Mundzir menjelaskan, disebabkan adanya upaya praktik kristenisasi oleh seorang dokter beragama Kristen di daerah tersebut. Dokter berinisial Rbc ini, katanya menandaskan, memang bertugas di wilayah Kecamatan Haurgeulis, sebagai salah seorang tenaga medis di puskesmas.

Namun, kata Mundzir menegaskan, kenyataan di lapangan, dokter tersebut tidak hanya berpraktik sebagai seorang tenaga medis. Dia, katanya menjelaskan, juga melakukan upaya-upaya kristenisasi.

''Dan targetnya adalah anak-anak usia sekolah dasar yang masih belum memahami benar tentang agama,'' kata Mundzir menjelaskan. Dia menambahkan, ada sekitar 21 anak usia sekolah dasar yang saat ini dalam bimbingan ke arah pengkristenan.

Dikatakan Mundzir, agar masyarakat luas tidak curiga dan untuk 'memikat' agar anak-anak itu mengikuti ajakannya, dr Rbc mengemas programnya dengan nama 'Minggu Ceria'. Program itu, katanya menjelaskan, dilaksanakan setiap pekan dengan mengambil tempat di salah satu rumah teman dekat dokter yang bersangkutan, yakni Tr di desa Mekarjati, Kecamatan Haurgeulis.

''Dalam program itu, anak-anak tadi disuruh menyanyikan lagu-lagu pujian, diceritakan tentang kisah-kisah Tuhan Yesus dan banyak lainnya. Setelah itu, anak-anak tadi diajak jalan-jalan untuk menambah keceriaannya,'' kata Mundzir menandaskan.

Padahal, kata dia menegaskan, upaya yang dilakukan oleh dr Rbc itu sebagai bagian dari upaya pengkristenan anak-anak usia sekolah dasar tadi. ''Upaya itu jelas-jelas sebagai upaya kristenisasi di kalangan anak-anak. Dan ini sudah meresahkan orang tua mereka yang sebelumnya memang tidak mengetahui maksud baik yang dilakukan dokter tersebut,'' kata Mundzir menegaskan.

Pelaporan terhadap upaya kristenisasi yang dilakukan salah seorang dokter itu, dilakukan juga oleh Camat Haurgeulis, Drs Edi Mulyadi kepada bupati Indramayu. Camat berharap, agar pemkab segera menindaklanjuti laporannya itu supaya tidak menimbulkan dampak yang tidak diinginkan.

Diperoleh keterangan, bupati Indramayu telah memerintahkan kepala kantor Depag Kabupaten Indramayu, untuk menelusuri kebenaran laporan tersebut. Namun, Kakandepag Indramayu, Drs H Mahfudz MZ yang dikonfirmasi Republika, mengaku sudah menerima perintah itu.

''Tapi, hal itu harus dibuktikan dulu kebenarannya. Terus terang, saya memang belum mengetahuinya. Karenanya, dengan perintah ini, kami akan melakukan penelusuran di lapangan,'' katanya menandaskan.

Sementara itu, Kapolres Indramayu, AKBP Johni Soeroto, kepada wartawan kemarin, membenarkan adanya laporan tentang upaya kristenisasi yang disampaikan oleh MUI Kecamatan Haurgeulis. Kata dia, pihaknya akan secepatnya melakukan pemeriksaan terhadap saksi-saksi yang mengetahui upaya kristenisasi di kalangan anak-anak pelajar tersebut.

''Kita akan secepatnya melakukan tindakan. Ini untuk menghindari hal-hal yang mungkin timbul di masyarakat. Apalagi, dalam laporan itu masyarakat sudah merasa resah,'' katanya menjelaskan. Hingga berita ini diturunkan, belum diperoleh konfirmasi dari dokter yang bersangkutan.

Berdasarkan informasi yang diperoleh Republika, upaya kristenisasi pun pernah dilakukan terhadap belasan kepala keluarga di wilayah Bantarwaru, Kecamatan Gantar. Upaya kristenisasi terhadap warga miskin di derah ini, dilakukan oleh kalangan misionaris yang berkedok sebagai pemburu binatang liar di hutan Gantar.

Pembaiatan terhadap belasan kepala keluarga miskin yang dilakukan misionaris dari Jakarta itu, diadakan di Provinsi Bali. Namun, berkat kesigapan Bupati Indramayu, H Irianto MS Syafiuddin yang mengetahui adanya pengkristenan itu, belasan warga tadi akhirnya dikembalikan kepada kenyakinannya semula. Laporan: Agus Yulianto (RioL)

Haurgeulis Jadi Target Kristenisasi


INDRAMAYU --Sasarannya anak-anak usia SD. Masyarakat di wilayah Kecamatan Haurgeulis, Kabupaten Indramayu, kembali diresahkan dengan upaya-upaya kristenisasi yang dilakukan oleh misionaris. Kali ini, target sasaran kristenisasi yang dilakukan oleh seorang dokter di wilayah itu adalah kalangan anak-anak pelajar sekolah dasar.

Namun, upaya kristenisasi itu akhirnya dilaporkan oleh Ketua Majelis Ulama Islam (MUI) Kecamatan Haurgeulis, KH Mundzir Machmud kepada aparat Polres Indramayu. Dalam laporannya yang disampaikan pekan kemarin, Mundzir mengatakan, telah terjadi keresahan di kalangan umat Islam di daerah tersebut. Keresahan itu, kata Mundzir, disebabkan adanya praktik kristenisasi oleh seorang dokter beragama Kristen di daerah tersebut. Dokter berinisial Rbc ini, katanya, memang bertugas di wilayah Kecamatan Haurgeulis, sebagai salah seorang tenaga medis di puskesmas.

Namun, menurut Mundzir, kenyataan di lapangan, dokter tersebut tidak hanya berpraktik sebagai seorang tenaga medis. Dia, menjelaskan, juga melakukan upaya-upaya kristenisasi.

''Dan targetnya adalah anak-anak usia sekolah dasar yang masih belum memahami benar tentang agama,'' kata Mundzir. Dia menambahkan, ada sekitar 21 anak usia sekolah dasar yang saat ini dalam bimbingan ke arah pengkristenan. Dikatakan Mundzir, agar masyarakat luas tidak curiga dan untuk 'memikat' agar anak-anak itu mengikuti ajakannya, dr Rbc mengemas programnya dengan nama 'Minggu Ceria'. Program itu, katanya, dilaksanakan setiap pekan dengan mengambil tempat di salah satu rumah teman dekat dokter yang bersangkutan, yakni Tr di desa Mekarjati, Kecamatan Haurgeulis.

''Dalam program itu, anak-anak tadi disuruh menyanyikan lagu-lagu pujian, diceritakan tentang kisah-kisah Tuhan Yesus dan banyak lainnya. Setelah itu, anak-anak tadi diajak jalan-jalan untuk menambah keceriaannya,'' kata Mundzir.

Padahal, kata dia menegaskan, upaya yang dilakukan oleh dr Rbc itu sebagai bagian dari upaya pengkristenan anak-anak usia sekolah dasar tadi. ''Upaya itu jelas-jelas sebagai upaya kristenisasi di kalangan anak-anak. Dan ini sudah meresahkan orang tua mereka yang sebelumnya memang tidak mengetahui maksud baik yang dilakukan dokter tersebut,'' kata Mundzir menegaskan.

Pelaporan terhadap upaya kristenisasi itu juga dilaorkan oleh Camat Haurgeulis, Drs Edi Mulyadi kepada bupati Indramayu. Camat berharap, agar pemkab segera menindaklanjuti laporannya itu supaya tidak menimbulkan dampak yang tidak diinginkan.

Diperoleh keterangan, bupati Indramayu telah memerintahkan kepala kantor Depag Kabupaten Indramayu, untuk menelusuri kebenaran laporan tersebut. Namun, Kakandepag Indramayu, Drs H Mahfudz MZ yang dikonfirmasi Republika, mengaku sudah menerima perintah itu. ''Tapi, hal itu harus dibuktikan dulu kebenarannya. Terus terang, saya memang belum mengetahuinya. Karenanya, dengan perintah ini, kami akan melakukan penelusuran di lapangan,'' katanya menandaskan.

Sementara itu, Kapolres Indramayu, AKBP Johni Soeroto, Rabu (11/5) kepada wartawan, membenarkan adanya laporan tentang upaya kristenisasi yang disampaikan oleh MUI Kecamatan Haurgeulis. Menurutnya, pihaknya akan secepatnya melakukan pemeriksaan terhadap saksi-saksi yang mengetahui upaya kristenisasi di kalangan anak-anak pelajar tersebut.

''Kita akan secepatnya melakukan tindakan. Ini untuk menghindari hal-hal yang mungkin timbul di masyarakat. Apalagi, dalam laporan itu masyarakat sudah merasa resah,'' katanya menjelaskan. Hingga berita ini diturunkan, belum diperoleh konfirmasi dari dokter yang bersangkutan. Berdasarkan informasi yang diperoleh Republika, upaya kristenisasi pun pernah dilakukan terhadap belasan kepala keluarga di wilayah Bantarwaru, Kecamatan Gantar. (RioL)
(yul )

Info Pemurtadan Terkait


- PKS Tengarai Upaya Kristenisasi di Subang
- 34 Warga Bantarwaru Dibaptis dengan Iming-Iming Uang
- Hancurkan Gerakan Pemurtadan Pasundan
- Pemurtadan berkedok "Pengobatan Gratis"

0 komentar:

Posting Komentar

Share

Twitter Delicious Facebook Digg Stumbleupon Favorites More