Pilih Bahasa

Powered By Blogger

Jumat, 18 Juni 2010

Organisasi Kristen Makin Mantap di Aceh

CRS menghabiskan $118 juta di daerah Tsunami. Mereka memberi perahu gratis pada nelayan. MAF menambah armada pesawat terbang. LSM Kristen makin mantap, ormas Islam sibuk Pilkada?

Hampir setengah tahun gelombang tsunami melanda Aceh, namun kini gemanya hampir tak terdengar lagi. Perhatian banyak orang yang dahulu tumpah ruah, kini nampaknya sudah makin sepi. Umat Islam juga mulai sibuk, sementara organisasi-organisasi Kristen justru makin mantap.

Catholic Relief Services (CRS), misalnya, beberapa hari lalu mengumumkan bahwa organisasi mereka telah menerima sumbangan untuk tsunami sebesar $153 juta. Sejauh ini, $13,8 juta telah digunakan untuk menyediakan bantuan pemulihan darurat. Sisanya, bantuan itu akan digunakan untuk rehabilitasi dan rekonstruksi kembali selama 5 tahun mendatang. CRS yang bermarkas di Pulo Aceh, dalam laporan Akuntabilitas Keuangan tahap pertamanya, menyatakan organisasi itu telah berkomitmen $150 juta untuk menyediakan rekonstruksi darurat dan jangka panjang kepada lebih dari 600.000 orang di komunitas-komunitas yang terkena tsunami di Indonesia, Sri Lanka dan India.

Dari $150 juta yang dikomitmenkan, CRS akan menghabiskan $118 juta untuk membiayai rencana rekonstruksi untuk 5 tahun di Aceh dan Nias untuk membangun kembali rumah, sekolah, pusat bisnis dan perdagangan, gereja, mesjid, rumah sakit, dan pasar.

CRS juga akan membantu mendistribusikan bahan bangunan dan atap. CRS beserta partnernya juga membersihkan sumur-sumur warga dan mengembangkan fasilitas air untuk mencegah tersebarnya kolera dan penyakit lainnya.

Berbeda lagi dengan Mission Aviation Fellowship (MAF). Organisasi ini berpartisipasi dalam program rehabilitasi membangun Aceh dengan kembali berkomitmen memberi bantuan armada pesawat terbang. MAF dikenal sebagai lembaga gereja yang bisa menembus hutan dan gunung dengan armada-armada pesawatnya.

Minggu kemarin agen misi berusia enam puluh dua tahun yang berbasis di California itu mengirim sebuah pesawat amfibi Cessna Caravan untuk pelayanan jangka panjang di Sumatra. Seperti dikutip http://www.christianpost.co.id,/ akhir Juni nanti, pesawat yang baru lainnya akan bergabung dengan tiga pesawat MAF lain yang sudah ada di lokasi sejak bencana berlangsung.

"Pesawat itu akan mendukung usaha-usaha pemulihan komunitas yaitu tim-tim medis ke daerah-daerah pedesaan untuk mencegah malaria, mengadakan seminar pembersihan air, perawatan kesehatan, vaksinasi; proyek-proyek agrikultural seperti restorasi sawah, kebun dan tanaman; restorasi kehidupan dan bisnis kecil; pembersihan sumur yang terkontaminasi; pendistribusian makanan; konseling psikologis dan sosial; pembangunan kapal, dan proyek-proyek rekonstruksi klinik, sekolah, rumah, dan tempat penampungan, " demikian kutip http://www.christianpost.co.id/

Beberapa organisasi yang selama ini mendapat pelayanan MAF adalah Samaritan's Purse, Operation Blessing (Obor Berkat Indonesia), Food for the Hungry, World Relief; Catholic Relief Services; The Red Cross; Habitat For Humanity; dan juga berbagai organisasi pemulihan Indonesia dan Eropa seperti Asia's Little Ones (didukung oleh AOG); Norwegian Church Aid; International Crisis Mission; dan Swedish Rescue Service Association (SRSA).

Sampai saat ini, lebih dari 80 staf MAF, alumni dan sukarelawan telah berpartisipasi dalam operasi ini termasuk pilot, mekanik, teknisi komunikasi dan aviasi. Kebayakan adalah orang Amerika yang telah dirotasi dari program-program MAF lain di Indonesia, dan dari markas MAF di Redlands, California.

Makin Sedikit

Menurut jurubicara Pos Hidayatullah NAD, drh. Haryono, jumlah organisasi LSM dan Kristen yang berkiprah di Aceh itu makin hari makin bertambah. "Bulan lalu saja, ada sekitar 90-an. Dan itu terus bertambah. Anehnya, jumlah LSM Islam makin tidak kelihatan, " ujarnya pada Hidayatullah.com.

Diantara organisasi dan LSM Islam hingga kini masih bertahan itu, menurut Haryono adalah; Pos Keadilan Peduli Umat (PKPU), Bulan Sabit Merah Indonesia (BSMI), Mer-C, Muhammadiyah, BKPRMI, Pelajar Islam Indonesia (PII), FPI, HTI dan Hidayatullah. Karena itu, Haryono berharap, agar umat kembali memberi perhatian pada Aceh.

Hidayatullah sendiri, ujar Haryono, berencana akan membangun 1000 rumah untuk warga berkat kerjasama dengan seorang donatur dari Arab Saudi. "Itu bantuan dari seorang donatur dari Arab Saudi, " ujarnya.

Mudah-mudahan, gema pilkada tak membuat kita lupa dengan saudara-saudara kita di Aceh. (christianpost.co.id/Cha/Hidayatullah.com)

0 komentar:

Posting Komentar

Share

Twitter Delicious Facebook Digg Stumbleupon Favorites More