Pilih Bahasa

Powered By Blogger

Jumat, 18 Juni 2010

India Peringati 300 Tahun Kedatangan Misionaris Lutheran

Tanggal 9 Juli kemarin, India merayakan 300 tahun sejak kedatangan misionaris Lutheran pertama di negeri itu. Populasi India yang terus padat "lahan basah" misionaris

India merayakan 300 tahun sejak kedatangan misionaris Lutheran pertama pada 9 Juli. Para pemimpin Lutheran dan pejabat India memberikan penghormatan satu minggu lamanya untuk Bartholomaeus Ziegenbalg, dan sejarah panjang ministry Protestan di negara yang didominasi umat Hindu itu.

"Mata dari 140 gereja-gereja anggota di 78 negara, yang mewakili 66 juta pengikut Lutheran, sekarang ada di kota ini dan seluruh Lutheran World Federation bergabung dengan kalian untuk bersyukur kepada Tuhan atas 300 tahun ministry Protestan di India," kata Rev. Mark S. Hanson, presiden Lutheran World Federation dan juga presiding bishop dari Evangelical Lutheran Church in America, kepada kerumunan yang berkumpul di Chennai, India dalam untuk acara penghormatan dan perayaan.

"Kami berterima kasih untuk berbagai karunia Ziegenbalg namun juga lebih kepada buah-buah benih yang ia taburkan yang telah berkembang di dalam budaya dan konteks India yang berbagai rupa," tambahnya.

Sebuah delegasi beranggotakan 16 orang dari ELCA juga bergabung dengan umat Lutheran India di tempat perayaan di Gurukul Lutheran Theological College and Research Institute.

Sebuah pidato inaugurasi diberikan oleh Thiru Surjit Singh Barnala, gubernur propinsi Tamil Nadu pada 3 Juli dan peserta mendengarkan kontribusi-kontribusi yang disumbangkan para misionaris dalam lingkungan masyarakat sipil di India dan tantangan-tantangan yang dihadapi aktivitas misionaris Kristiani dalam era post-modern.

Pada tahun 1706, Ziegenbalg tiba sebagai misionaris Protestan dalam usia 23 tahun di Tranquebar, daerah pesisir sebelah tenggara India. Walaupun dia ditentang oleh pengikut Hindu dan pihak berwenang setempat yang dikuasai Denmark, iegenbalg mengayuh usaha misinya dan menerjemahkan Perjanjian Baru kedalam bahasa Tamil pada tahun 1715. Ia wafat pada tahun 1719.

Indonesia


Berbeda dengan Indonesia, menurut Muller Kruger dalam bukunya Sedjarah Geredja di Indonesia menyatakan bahwa pada tahun 1847, Dutch Mission Society (Mennonite Zending) mengirim kelompok misionaris pertama ke Indonesia sebanyak empat orang.

Di masa pendudukan Inggris (1811-1816), Gereja Baptis Inggris didirikan di Batavia dan menunjuk William Robinson sebagai misionaris. Selanjutnya disusul oleh utusan London Missionary Society John Supper, Gottlob Bruckner, dan Joseph Kam.

Nama-nama, J. van Rihn, Pastor Jellesma dari Netherland Missionary Society, Pieter Jans dari Mennonite Zending, Samuel Harthoom, Carel Poensen dari Dutch Missionary Society, Lion Cachet dari Reformed Mission, Hendrick Kraemer dari Dutch Bible Society adalah misionaris-misionaris yang dianggap berjasa bagi perkembangan gereja di Indonesia

Namun menurut Arthur R. McGratty, dalam bukunya Fire of Francis Xavier: The Story of an Apostle, Francis Xavier, merupakan misionaris pertama yang mengajak orang-orang Indonesia menganut Kristen. [cha/Hidayatullah.com]

0 komentar:

Posting Komentar

Share

Twitter Delicious Facebook Digg Stumbleupon Favorites More