Pilih Bahasa

Powered By Blogger

Jumat, 18 Juni 2010

Warga Aceh Cemas, Pemurtadan Incar Anak-anak

Gerakan pemurtadan di Aceh makin gencar. Tak hanya, di lokasi pengungsian. Tempat umum hingga rumah ibadah. Belakangan merambah taman kanak-kanak, ujar warga
Rabu, 27 Juli 2005

Isu pemurtadan di Aceh kini menyeruak kembali. Gerakan pemurtadan pasca tsunami di propinsi yang kena tsunami itu, hari-hari justru dirasakan kian gencar. Selain di lokasi pengungsian, tempat umum, rumah ibadah, kini sudah merambah ke sekolah taman kanak-kanak. Pernyataan ini disampaikan Kepala Sekolah TKA Yayasan Al Abraar, Keuramat Banda Aceh, Diana, yang juga warga setempat sebagaimana dikutip koran setempat.

Gerakan-gerakan bersifat pemurtadan ini dilaporkan memang tanpa paksaan, tapi melalui aksi terselubung. Misalnya, menyebarkan buku-buku dan majalah berisikan ajaran agama di luar Islam.

Buku dan majalah yang disebarkan, disebutkan isinya memang sangat menarik perhatian terutama bagi anak-anak yang dalam masa perkembangan. Selain itu melalui souvenir yang dikemas dalam paket hadiah untuk dibagikan kepada anak dan pelajar.

Bahkan, di Aceh Jaya telah ditemukan sekitar 5.000 jilid buku keyakinan agama lain yang ditulis dalam bahasa Aceh, seperti buku "Injil Lam Haba", kemudian secara berturut-turut pemuka agama di Aceh dilaporkan tentang banyaknya ditemukan buku-buku, majalah dan media bentuk lain yang bisa menggoyahkan keimanan seseorang yang membacanya.

Senin (25/7) lalu, majalah anak-anak yang menokohkan seorang Tuhan dari agama lain, sebagai idola juga ditemukan di samping pagar sebuah Taman Pendidikan Al Qur'an di Kampung Keuramat, Banda Aceh. Majalah itu, awalnya ditemukan santri Yayasan Al Abraar dan sempat dibacanya. Karena gambarnya menarik, penuh warna warni sehingga mengundang keingintahuan setiap anak yang melihatnya. Kemudian buku itu oleh si anak diberitahu kepada sang ibu. Alangkah terperanjatnya ibu santri ini, kemudian dia melaporkan kepada ibu guru dan pihak Yayasan Al Abraar.

Kepala Sekolah TKA Yayasan Al Abraar, Keuramat Banda Aceh, Diana kepada Waspada Selasa (26/7) membenarkan adanya majalah berisi ajaran lain di luar Islam. "Waktu itu saya sangat terkejut dan langsung melapor ke pihak yayasan," aku Diana. Menurut Diana, isi majalah itu bisa mempengaruhi keyakinan anak-anak. Jumlah majalah yang telah diamankan itu, kata Diana sebanyak 43 buku. Tapi dia yakin, ada anak-anak lain yang telah menemukan lebih dahulu. Sebab, tempat ditemukan majalah itu sangat dekat dengan kompleks YKA.

Sebagaimana diketahui, Yayasan Al Abraar selama ini dikenal luas sebagai tempat pembentukan pendidikan Islam. Banyak orang tua mempercayakan anak mereka belajar di YKA. Terkait itu, Diana mengaku agak cemas dengan adanya aksi-aksi yang dapat merubah aqidah bagi diri anak-anak Aceh.

Berita soal pemurtadan di Aceh memang bukanlah hal baru. Pasca tsunami, ratusan LSM atau organisasi Kristen dari luar negeri berbondong-bondong ke propinsi itu atas nama bantuan kemanusiaan. (waspada/hid/cha/Hidayatullah.com)

0 komentar:

Posting Komentar

Share

Twitter Delicious Facebook Digg Stumbleupon Favorites More