BANDUNG -- Sebanyak 562 orang mengikuti panduan pendidikan dan latihan da'wah kepada kalangan non muslim di Masjid Al-Fajr Bandung. Ratusan orang itu berasal dari Jawa Barat, empat orang dari Jawa Tengah, 12 orang asal Jawa Timur, dua orang dari Kalimantan, dan 26 orang dari Sumatera.
''Diklat ini diadakan karena di lapangan, pemurtadan masih marak,'' ujar Sekjen Forum Ulama Ummat Indonesia (FUUI), Hedi Muhammad, kepada Republika, Ahad (25/6). Ia menambahkan, pergerakan pemuratadan diantaranya terjadi di Garut selatan, Cimenyan, Cikalong Wetan, Banjaran, dan Arjasari Kabupaten Bandung. Sedangkan kantong paling besar di Jabar berada di Kecamatan Caringin dan Cisewu, Kab Garut.
Dikatakan Hedi, FUUI masih menemukan pelanggaran SPB dua Menteri 2006 tentang Pendirian Rumah Ibadah dan SK Menteri Agama Tahun 1978 tentang Penyebaran Agama. Pihaknya sudah mengantongi bukti dan data pemurtadan yang terjadi. Semua bukti itu, kata dia, siap dicek kebenarannya. ''Jika dianggap fitnah kami siap buktikan. Bahkan saksi-saksi pun sudah siap mengungakapkan kejadian di lapangan,'' katanya menandaskan.
Hedi mengatakan, saat ini pihaknya memberikan limit waktu kepada non muslim untuk menahan diri. Waktu yang diberikan terbatas hanya dua pekan. Selama ini, kata dia, umat Islam sudah bersabar. Namun setelah SPB dilanggar, FUUI memandang umat Islam tidak pantas bersabar lagi. Ia mengungkapkan, jika umat Islam terus-menerus diam akan menjatuhkan harga diri umat Islam sendiri.
Selain pelatihan, kata Hedi, akan diadakan simulasi gerakan massa. Simulasi ini akan diadakan antara 15 Juli atau 16 Juli 2006. Berdasarkan data yang diperoleh Republika, peserta mendapatkan beberapa materi. Yakni dakwah mau'idzoh hasanah kepada non muslim, da'wah kepada non muslim, perspektif hukum dan perundang-undangan RI, menyibak pemurtadan dalam filsafat dan sosial budaya, da'wah kepada non muslim berdasar syariat Islam.
Materi lainnya adalah fakta-fakta keberpihakan politik kontekstual terhadap para penggiat pemurtadan, dan imperatif da'wah kepada non muslim. Acara tersebut digelar, Ahad (25/6) dari pukul 08.00-17.00 WIB. Acara tersebut akan ditindaklanjuti dengan simulasi pegerakan massa. (ren )
0 komentar:
Posting Komentar