Bagi sebagian besar orang, mungkin hal ini merupakan hal biasa dan sekedar berita untuk kemudian dilupakan. Namun, bagi saya, cukup menarik karena berkaitan dengan Aqidah serta toleransi.Bagi saya, Ini lebih dari menarik dari tayangan berbahaya yang menyesatkan seperti Dunia lain, pemburu hantu dsb, karena ini lebih halus, dengan tema toleransi.
Diberitakan, di sebuah daerah di NTT, Peresmian gereja dengan hiburan Qasidah. Dilakukan oleh team Qasidah tentu dengan seragam Qasidah, muslim. Saya langsung berpikir , bagaimana mungkin terjadi, walau ternyata terjadi. Tentu tidak mungkin ada Peresmian masjid dengan hiburan nyanyian dari Persekutuan Do'a? karena temanya toleransi, maka lagu yang dinyanyikanpun "PERDAMAIAN".
Mungkin maksudnya biar akur dan damai antar pemeluk umat beragama khususnya islam dan kristen.
Toleransi memang menjadi keharusan, dalam pengertian tidak saling mengganggu dalam menjalankan ibadah. Tidak ada pemaksaan dalam beragama, tapi bukan menjadi bagian dari toleransi ketika sudah menyangkut ritual, ibadah dsb.
Mungkin maksud dari team Qasidah tersebut, khan tidak ada hubungannya dengan ritual dsb.Namun saya belum pernah melihat hal ini terjadi sebelumnya apalagi pada zaman sahabat. Mungkin diantara ikhwan & Akhwat ada yang mengetahui dalil dalam hal ini, tafadhol.
Makna toleransi, tidak selayaknya menjadikan kita menjadi lemah terhadap prinsip yang seharusnya dipegang. Karena salah satu ciri orang beriman adalah lemah lembut terhadap orang mukmin serta keras & tegas terhadap orang kafir. Tidak boleh merusak tanpa dasar, tetap saling menghargai namun memegang prinsip
prinsip islam, sebagai sebuah dien yang syamil.
Wass Wr Wb
Sumbangan : daromi aks
Kelompok Qasidah Mengisi Peresmian Gereja di NTT
Banyak cara yang bisa dilakukan untuk menjaga kerukunan antarumat beragama. Salah satunya seperti yang dilakukan Keuskupan Weetabula yang mengundang kelompok qasidah dalam peresmian gereja di Pulau Sumba, NTT.
Pulau Sumba: Peresmian gereja biasanya dimeriahkan dengan paduan suara yang membawakan lagu-lagu kerohanian. Namun tak demikian dengan peresmian gereja Katolik di Pulau Sumba, Nusatenggara Timur, baru-baru ini. Keuskupan Weetabula mengundang kelompok qasidah dari masjid At-Taqwa untuk meramaikan pemberkatan gereja baru.
Panitia mengundang grup qasidah sebagai simbol kerukunan umat beragama di Pulau Sumba yang sangat penting bagi keutuhan bangsa. Apalagi belakangan ini konflik akibat perbedaan kepentingan makin marak. Dalam kesempatan ini, Uskup Gregorius Pereira juga meminta agar umat Katolik lebih mendahulukan kepentingan bersama. Sebagai penutup, peresmian gereja ini dilakukan dengan doa bersama untuk perdamaian di Indonesia.(YAN/Didimus Payong Dore/Liputan6.com)
0 komentar:
Posting Komentar