Sukabumi - Kasus pemurtadan umat Islam di Jawa Barat terus terjadi. Kali ini, kasus upaya pemurtadan tersebut ditemukan di wilayah Sukabumi bagian selatan. Tepatnya, kasus pemurtadan masyarakat muslim tersebut terjadi di Desa Buniwangi Kecamatan Ciracap Kabupaten Sukabumi.
''Memang benar, berdasarkan informasi yang kami terima dari binaan kami di daerah tersebut telah terjadi kasus pemurtadan. Saat ini sedikitnya sudah ada enam Kepala Keluarga (KK) yang telah berhasil dimurtadkan oleh kaum misionaris yang datang ke tempat tersebut,'' ujar Ketua Bidang Garapan Dakwah Pimpinan Daerah Persatuan Islam (PD Persis) Sukabumi, Hendra Komara kepada Republika, Jum'at. Menurut Hendra, upaya pemurtadan penduduk di daerah tersebut dilakukan dengan berbagai cara. Antara lain, lanjut dia, para misionaris tersebut mengirimkan warga setempat ke Jakarta untuk dijadikan tenaga kerja seperti pembantu rumah tangga (PRT).
''Warga yang diberangkatkan ke Jakarta tersebut di tempatkan di suatu tempat dan akhirnya dimurtadkan,'' ujarnya.
Cara lainnnya, sambung Hendra, kaum muslimin di desa tersebut diberikan bantuan pupuk untuk keberlangsungan proses usaha pertanian penduduk. Dengan bantuan pupuk tersebut, lanjut dia, para misionaris menanamkan jasa kepada para penduduk tersebut.'' Pola lain yang telah kami cium adalah dengan pola meminjam rumah-rumah warga untuk melakukan sebauh kegiatan tertentu,'' imbuhnya.
''Penyewaan rumah penduduk tersebut berdalih dengan berbagai alasan. Kebanyakan alasannya yaitu para misionaris tersebut akan berburu babi di wilayah sekitarnya. Pada saat menyewa rumah-rumah penduduk itulah, para misionaris mencoba untuk menarik simpati masyarakat dengan memberikan bantuan dalam bentuk makan dan minuman,''tambahnya.
Dikatakan Hendra, upaya pemurtadan kaum muslimin di wilayah selatan Sukabumi tersebut sudah berlangsung lama. Setiap minggunya, lanjut dia, para misionaris tersebut menggelar sebuah kegiatan di wilayah tersebut. ''Para misionarsi ini tidak hanya berasal dari Sukabumi, akan tetapi ada juga yang berasal dari luar Sukabumi seperti Kota Jakarta,'' cetusnya.
Hendra mengatakan, jika upaya pemurtadan tersebut terus dibiarkan, maka akan menimbulkan konflik didalam masyarakat. Oleh sebab itu, lanjut dia, pihaknya berharap pemerintah untuk segera turun tangan. ''Upaya-upaya para misionaris ini harus secepatnya dihentikan,'' tandasnya.
Hendra menuturkan, pihaknya sudah lama berusaha untuk mengupayakan agar pemurtadan tersebut tidak terus berkembang. Salah satunya, lanjut dia, dengan cara menggencarkan dakwah di wilayah tersebut. ''Kita juga merencanakan Sabtu hingga Ahad (21/5 s/d 22/5) ini akan menggelar bakti sosial di daerah tersebut,'' ungkapnya.
Bentuk bakti sosial tersebut, sambung Hendra, yaitu pengobatan dan khitanan massal gratis. ''Dalam pengobatan massal ini kita menargetkan sekitar 600 orang. Selain itu, kita juga akan mencoba memberikan bantuan berbentuk sembako,'' tambahnya. (RioL)
Laporan: Adin Komeidin
0 komentar:
Posting Komentar